Senin, 28 Oktober 2019

ETIKA BISNIS


E T I K A   B I S N I S
DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Etika Bisnis

Etika adalah suatu sifat yang mampu menjelaskan dan menilai arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan untuk memberikan kemaslahatan kepada orang lain. Dimana Orang yang bijaksana adalah orang yang mampu memberikan manfaat kepada orang lain.
Aktivitas ekonomi merupakan interaksi manusia dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga gerak aktivitas itu akan mengarah kepada pemuasan kebutuhan. Kebebasan dalam menjalankan bisnis dengan memperhatikan etika adalah kebebasan yang tidak mengandung muatan mengeksploitir, memperbodoh, meremehkan dan mengacuhkan orang lain. Akan tetapi beretika dalam kebebasan berbisnis yang mengarah pada kebutuhan yang rasional, obyektif serta bertanggungjawab dari sisi moral dan material. Beretika dalam melaksanakan bisnis akan memotivasi aktivitas yang senantiasa mempertimbangkan berbagai kepentingan dalam interaksi antara pelaku bisnis (perusahaan dan rumah tangga).
Perkembangan dunia bisnis menuntut adanya kejelasan mnengenai cara-cara melaksanakan usaha yang berlaku secara luas dikalangan para pengusaha dan diakui sebagai tuntutan atau kode etik bagi para pengusaha yang profesional. Dalam beberapa peristiwa, seringkali orang menilai bahwa berbisnis adalah pekerjaan kotor dan suatu profesi yang dianggap tidak luhur. Pandangan ini timbul akibat banyaknya segelintir pelaku bisnis yang semata-mata mencari keuntungan dengan jalan yang tidak beretika tanpa memperhatikan kepuasan, kesejahteraan, keamanan dan kepentingan masyarakat (konsumen).
Etika bisnis menyangkut etika secara keseluruhan, sebab kegiatan bisnis adalah salah satu dari kegiatan manusia. Maka etika bisnis dapat dipandang sebagai refleksi atau kelanjutan etika subyek bersangkutan dalam mengendalikan tingkah lakunya.


Islam dan Bisnis

          Dalam Ajaran Islam, tak ada keraguan dalam menjalankan bisnis, bahkan dalam Al-Qur’an diakui kelegalitasnya. Islam sangat memperhatikan dan mementingkan semua jenis kerja yang produktif. Dalam Al-Qur’an diangkat mengenai kerja produktif ke tingkat ibadah, bahkan juga selalu berulang-ulang disebutkan dan dikaitkan dengan Iman. Alllah SWT memerintahkan kaum Muslimin supaya melanjutkan kembali aktivitas yang sudah ditekuni setelah menunaikan shalat berjamaah. Hal ini diatur dalam QS. 62 : 10 yang artinya “ Apabila telah menunaikan Shalat, maka bertebaranlah kami di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.
Allah SWT telah memberikan karunia-Nya kepada manusia untuk dimanfaatkan bagi kehidupannya. Maka tugas manusialah bekerja keras membangun dunia dan menggali dan mengelola sumberdaya alam dengan cara yang paling baik dan di ridhai oleh Allah SWT. Seperti yang telah difirmankan Allah SWT dalam QS. 28 : 77 yang artinya “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu
          Al-Qur’an selanjutnya mengemukakan sejumlah perintah dan larangan yang secara eksplisit dan implisit berkenaan dengan transaksi bisnis. Juga dikemukakan lewat pernyataan-pernyataan tegas tentang pentingnya penyebaran kekayaan dalam masyarakat. Hal ini merupakan sebuah kerangka terhadap susunan teori etika bisnis yang didasarkan kepada sintesis yang memadai terhadap semua perintah itu.


Etika Bisnis dalam Pandangan Islam
di Masa Depan

Prinsip-prinsip etika bisnis dalam pandangan Islam menyatakan bahwa antara bisnis dan etika bukan merupakan dua hal yang terpisah, amelainkan merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Bisnis dalam Islam bukan merupakan mencari keuntungan material semata-mata dengan menepiskan aspek-aspek moralitas dan etika tetapi lebih diprioritaskan kepada bentuk-bentuk dalam melaksanakan tugas kekhalifaan seperti yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.
Umat Islam yang bergerak di dunia bisnis khususnya adalah yang bertanggung jawab atas usaha pembinaan dan pengembangan serta implementasi etika bisnis dalam setiap usaha yang dijalankan.


Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dalam Islam

Prinsip-prinsip dalam etika bisnis Islam merupakan penerapan dari prinsip etika pada umumnya, antara lain :
  1. Prinsip Otonomi yang disertai kebebasan yangbertanggung jawab, sadar dengan apa yang dikerjakan dan berlaku baik dalam usaha. Dalam Al-Qur’an dalam QS. 2 : 275 difirmankan Allah SWT yang artinya “Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”.
  2. Prinsip Kejujuran yang merupakan jaminan dan dasar bagi keputusan bisnis yang baik dan berjangka panjang. Allah SWT berfirman dalam QS. 9 : 119 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.
  3. Prinsip Keadilan yang menuntut agar setiap orang diperlakukan adil. Hal ini telah ditetapkan-Nya dalam QS. Rahman : 55 yang artinya “Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu”.
  4. Prinsip saling menguntungkan yang menuntut agar bisnis dijalankan dengan memberikan keuntungan semua pihak. Firman Allah SWT dalam QS. 4 : 29 yang artinya “wahai sekalian orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan harta secara batil kecuali harta perniagaan yang kamu suka atas suka sama suka diantara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu”.
  5. Prinsip Integritas Moral yang dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis (adil, tidak spekulasi, tidak monopoli, menjunjung tinggi efektifitas dan produktifitas).

Etika Bisnis
dalam membangun Bisnis Islami

          Hadirnya etika bisnis mempunyai struktur fundamental sebagai perubahan atas anggapan dan pemahaman tentang bisnis yang amoral yang telah memasyarakat bahkan dijadikan hal yang biasa dalam dunia bisnis. Dengan diangkatnya kode etik dalam berbisnis, perubahan akan terjadi dan bisnis akan dipandang sebagai aktivitas netral dan berorientasi pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Etika bisnis mengandung nilai-nilai dasar prinsipil, mempunyai posisi strategis untuk memberikan cakrawala dan wawasan bagi perubahan-perubahan mendasar dalam bisnis dan dunianya. Namun demikian, dalam memahami nilai-nilai prinsipal etika bisnis, harus diperhatikan pola pemahamannya, agar tidak terjebak dalam normativitas (nilai-nilai normativ yang dipahami secara langsung tanpa reserve dan langung diimplementasikan walau terjadi paksaan). Apalagi dalam konteks etika bisnis Al-Qur’an yang didasarkan atas nilai-nilai normatifnya.
Tujuan bisnis tidak semata-mata bersifat pemenuhan jumlah material (material-kuantitatif) tetapi juga sekaligus bersifat pemenuhan kualitas non material (immaterial-kualitatif) sebagai hal yang utama. Al-Qur’an tidak memisahkan keduanya, tetapi justru menyatukannya dalam bingkai etika bisnis. Firman Allah SWT telah menetapkan dengan jelas bisnis yang menyelamatkan manusia dari kenistaan dan siksa yakni “Wahai Orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan pada suatu perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamtkan kamu dari azab yang pedih ? Yaitu beriman kepada Allah dan Rasulnya, dan berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya”.
Islam sangat memperhatikan karakter yang harus dimiliki oleh seorang pelaku bisnis, seperti mempertimbangkan kemampuannya untuk bekerja, pengalaman dan kejujuran yang akan mencegah dari melakuakn praktek korupsi, mencuri, memanfaatkan wewenang seenaknya demi kepentingan pribadi. Seorang pelaku bisnis dituntut untuk selalu mengutamakan tanggung jawab dan Amanah serta senantiasa mengingat kepada Allah SWT. Dalam hadits, Rasululllah SAW mengingatkan bahwa “Carilah duniamu seakan-akan kamu hidup selamnya, dan Carilah Akhiratmu seakan-akan kamu mati esok”.
Islam menjamin keadilan dalam seluruh aspek, yang didasarkan pada pemberian kesempatan yang sama dalam memperoleh kekayaan. Setiap Individu berkewajiban untuk berlaku adil dan berusaha menegakkan keadilan dalam seluruh segi kehidupan termasuk kegiatan ekonomi (bisnis). Kedzaliman tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.
Dengan membangun dunia bisnis yang dilaksanakan dengan berdasarkan pada kode etik dalam berbisnis, maka di yakini bahwa bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan keuntungan baik bagi pebisnis itu sendiri dan pekerjanya bahkan memberikan keuntungan kepada masyarakat konsumen yang sekaligus sebagai pemakai barang atau jasa merasakan hasil produksi dan merasakan kepuasanp dari bisnis tersebut. Lagi pula, dengan menjalankan usaha dengan etika bisnis yang islami serta menjunjung tinggi norma-norma yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi, akan menghasilkan keuntungan yang di ridhai Allah SWT.

Penutup

          Dalam menjalankan Etika Bisnis dalam kegiatan/aktivitas berusaha dengan mengaharapkan ridha Allah SWT, perlu diperhatikan 3 (tiga) point utama seperti tersebut dibawah ini :

  1. Bisnis dan Etika bukan merupakan dua hal yang dapat dipisahkan, tetapi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam membangun bisnis yang Islami.
  2. Bisnis yang bertentangan dengan nilai-nilai etika mengandung landasan kebatilan, kerusakan dan kedzaliman. Jadi pada hakikatnya bisnis tidak boleh mengandung salah satu dari landasan tersebut apalagi semua landasan itu. Bisnis tetap berorientasi pada nilai-nilai etika.
  3. Nilai-nilai Etika (kesatuan, kehendak bebas, bertanggung jawab, dan benar) merupakan landasan bagi penciptaan bisnis yang Islami.



Referensi : Azis R., 2004.Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Tugas fisafat manajemen dan etika bisnis. Universitas Muslim Indonesia, Makassar.



1 komentar:

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66
    -perang baccarat (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus