Oleh : Rachmady Azis
A. Pendahuluan
Dalam pengelolaan
usaha budidaya ikan, salah satu yang perlu diperhatikan adalah proses
pembesaran ikan. Proses ini menjadi hal yang sangat penting mengingat bahwa
kegiatan ini memberikan andil yang sangat besar terkait dengan nilai jual ikan
yang diproduksi. Semakin baik kondisi fisik ikan (ukuran ikan dan kekenyalan
daging) maka nilai jualnyapun semakin tinggi. Untuk itu, pemilihan jenis pakan
yang baik menjadi satu keharusan dalam kegiatan usaha budidaya ikan. Dalam hal
ini, pertumbuhan ikan akan lebih optimal jika diberikan pakan yang baik, cukup
dan bergizi.
Jenis pakan untuk ikan yang
dibudidayakan dapat berasala dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami
dapat diperoleh dengan mudah melalui pengelolaan wadah pemeliharaan (melalui
pemupukan, pengolahan tanah dasar, dll). Namun pada kenyataannya bahwa pakan
alami yang dihasilkan belum mencukupi kebutuhan pakan ikan yang dipelihara.
Oleh karena itu, tetap perlu diberikan pakan buatan untuk merangsang
pertumbuhan ikan.
Pemberikan pakan ini sangat
mempengaruhi laju pertumbuhan ikan, dimana untuk mempercepat laju partumbuhan
ikan perlu diberikan pakan yang cukup sesuai dengan kebutuhan. Jika laju
pertumbuhan baik, maka waktu proses pembesaran ikan akan lebih cepat, sehingga
produktfitas kolampun meningkat karena waktu pemeliharaan lebih singkat.
Permasalah yang
sering muncul adalah pengadaan pakan buatan ini membutuhkan biaya yang cukup
besar. Sehingga salah satu alternatif terbaik untuk mengurangi biaya produksi,
adalah melalui pembuatan pakan buatan sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan
yang mudah diperoleh seperti limbah-limbah pertanian, limbah olahan perikanan dan
bahan lainnya, dengan harga yang relatif murah. Serta proses pembuatannya pun
juga dengan menggunakan teknologi yang sederhana.
B. Alur
Proses Pembuatan
1. Pemilihan Bahan Baku
Bahan
baku dalam pembuatan pakan ikan sebaiknya adalah :
-
Bergizi tinggi
-
Mudah didapat
-
Mudah dibuat
-
Harga relative murah
-
Tidak mengandung racun
-
Bukan merupakan makanan
pokok manusia
2. Penepungan
Proses
penepungan dilakukan terhadap semua bahan dasar pembuatan pakan. Proses
penepungan diawali dengan pengeringan bahan sampai benar-benar kering. Setelah
itu, bahan dihaluskan sampai menjadi partikel yang ukurannya lebih halus/kecil
(tepung). Penepungan dapat digunakan alat penepung dan pengayak.
3. Menyusun Formulasi Bahan
Dalam
pembuatan pakan ikan, penyusun Formulasi bahan menjadi sangat penting untuk
lebih diperhatikan karena akan menentukan tingkat gizi pakan, tekstur pakan,
dan daya lebur pakan dalam air. Beberapa formulasi pakan akan digambarkan
berikut ini.
a. Pakan
untuk ikan Bandeng
b. Pakan
untuk ikan Lele
c. Pakan
untuk Udang
4. Penimbangan
Semua
bahan ditimbang sesuai dengan prosentase masing-masing bahan dalam hitungan
formulasi. Perhitungan tersebut disesuai dengan banyaknya pakan yang dikehendaki.
Misalnya untuk membuat pakan 10 kg, maka masing-masing kebutuhan formulasi
bahan diperhitungkan dengan cara :
Persentase bahan X 10 kg = jumlah bahan
(kg)
5. Pencampuran Bahan
Semua
bahan kering dalam bentuk tepung dicampur mulai dari bahan yang jumlahnya
sedikit sampai dengan bahan yang jumlahnya banyak. Tambahkan air sedikit demi
sedikit sampai adonan menjadi setengah basah. Biarkan adonan minimal 1 jam
untuk selanjutnya adonan dikukus selama +15 menit. setelah adonan
dikukus dan dingin, tambahkan vitamin dan mineral. Untuk menambah aroma pakan
untuk merangsang nafsu makan ikan/udang, perlu menggunakan atraktan yang berupa
minyak ikan, terasi atau silase ikan.
6. Pencetakan
Pencetakan
pakan bisa menggunakan alat sederhana yakni gilingan daging. Jika dalam jumlah
besar, menggunakan alat mesin pellet. Ukuran pakan disesuaikan dengan bukaan
mulut ikan.
7. Pengeringan
Setelah
pakan di cetak, pengeringan pakan dapat dilakukan dengan cara diangin-anginkan
atau dijemur maupun dengan alat pengering seperti oven
8. Pengepakan dan Penyimpanan
Setelah
kering, pakan disimpan dalam plastik atau karung lalu simpan pada tempat yang
kering dan sejuk serta berventilasi. Hindari penyimpanan langsung di atas
lantai serta hindari kontak langsung dengan sinar matahari. Penyimpanan
dsebaiknya dilakukan selama + 3 (tiga) bulan.
C. Penutup
Pembuatan pakan ikan
dengan bahan yang mudah diperoleh memberikan keutungan yang cukup besar karena
dapat mengurangi biaya produksi, dibandingkan dengan pemanfaatan pakan buatan
pabrik yang harganya relatif tinggi. Untuk
itu, salah satu alternatifnya adalah melalui pembuatan pakan ikan sendiri
dengan teknologi yang sederhana.
(Sumber : APS dan Pusluh KP, 2012)