Senin, 09 November 2015

STUDI BANDING PENYULUH PERIKANAN SULAWESI SELATAN DI SUBANG DAN SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT



      Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Sulawesi Selatan, melaksanakan Studi Banding Bagi Penyuluh Perikanan se Sulawesi Selatan. dengan dukungan dana yang ada, peserta studi banding sebanyak 37 orang, yang terdiri dari penyuluh perikanan Kab/Kota, Penyuluh Perikanan Provinsi dan tenaga pendamping dari Bakorluh Sulsel.

      Pelaksanaan Studi Banding bagi penyuluh Perikanan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 21 s/d 23 Oktober 2015, di Desa Blanakan Kabupaten Subang, dan BBPBAT-Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

       Kegiatan Studi Banding ini diharapkan dapat menggali sebanyak mungkin informasi baik secara teknis maupun non teknis, untuk dijadikan pembanding dalam pengembangan usaha perikanan di Sulawesi Selatan. Arah kegiatan selanjutnya adalah para peserta diharapkan mampu menganalis hasil-hasil/informasi yang diperoleh untuk melakukan pembaharuan penyuluhan dan pendampingan di tingkat lapangan.
  1. Kegiatan Studi Banding di laksanakan pada 2 lokasi yakni di desa Blanakan Kabupaten Subang dan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar.
  2. Kunjungan di desa Blanakan pada lokasi KUD Mina Fajar Sidik, KUB Fajar Agung, Home industry Tembang Rebus, tepung limbah ikan, Nugget ikan. Sedangkan untuk kunjungan lokasi di BBPBAT Sukabumi, pada kegiatan Budidaya Nila, Lele, Gurame, dan Ko’i.
  3. KUD Mina Fajar Sidik merupakan salah satu KUD yang berkembang di Kabupaten Subang. KUD ini memiliki berbagai usaha bisnis untuk mendukung operasional KUD yakni kepemilikan Tempat Pelelangan Ikan, Mini Market, Bioskop, dan Usaha penangkapan dan Pemasaran. Selain itu, KUD ini juga memfasilitasi pelaku utama yang ada di sekitarnya termasuk kelompok pelaku utama perikanan. Fasilitasi ini berupa bantuan permodalan, sarana prasarana dan pemasaran hasil.
  4. Beberapa kegiatan usaha perikanan  yang dilaksanakan di desa Blanakan Kabupaten Subang, sebagai berikut : Usaha penangkapan yakni KUB Fajar agung adalah kelompok perikanan tangkap yang mengelola usaha penangkapan, bengkel kapal, warung sederhana, pengelolaan mangrove, dan bermitra dengan perusahaan penyedia Bahan Bakar. Hasil usaha menjadi sumber pendapatan kelompok, khususnya unruk operasional 3 (tiga) unit kapal penangkapan yang merupakan bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (INKA MINA); Usaha Pengolahan Hasil dilaksanakan oleh usaha perorangan meliputi kegiatan perendaman, perebusan, pengeringan, dan pengepakan hasil olahan. Selain itu, terdapat juga kegiatan pemanfaatan limbah industry hasil pengolahan ikan, berupa tepung yang dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman teh . Khusus kegiatan pengolahan ikan, pemasaran hasilnya ke pulau Sumatra, sedangkan untuk hasil olahan tepung, dipasarkan ke Negara jepang. Sedangkan untuk kegiatan pemasaran produk-produk di atas, dikelola langsung oleh KUD Mina Fajar Sidik. 
  5. BBPBAT-Sukabumi merupakan lembaga yang melaksanakan kegiatan penelitian,  perekayasaan dan pengembangan usaha perikanan air tawar. Beberapa kegiatannya adalah rekayasa teknologi dan rekayasa biologi ikan air tawar. Selain itu, BBPBAT melaksanakan fungsi pembinaan kelompok melalui kegiatan P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan).
  6. Dalam areal BBPBAT, juga dikembangkan percontohan budidaya secara tradsional, semi intensif, dan intensif, sebagai wadah pembelajaran. Kegiatan dimaksud adalah budidaya kolam, air deras, dan mina padi.
  7. Provinsi Sulawesi selatan memiliki potensi bahan baku yang sangat besar, namun belum dapat terkelola dengan baik. Misalnya kelimpahan komoditi ikan tembang yang hanya memiliki nilai harga yang cukup kecil yakni Rp.500/Kg (kasus di kabupaten Selayar) bila dibandingkan dengan harga ikan tembang yang ada di desa Blanakan yakni Rp.15.000/kg. 
  8. Pengembangan kelompok pelaku utama di desa Blanakan lebih mengoptimalkan kegiatan usaha termasuk kegiatan administrasi kelompok yang tersusun secara rapih. Kelemahan administrasi kelompok di Sulawesi Selatan menjadi satu kelemahan tersendiri dalam pengelolaan usaha;  Kegiatan pemanfaatan limbah industry lebih optimal dilaksanakan dengan adanya jaminan pasar oleh KUD Mina di desa Blanakan. Secara garis besar, kegiatan usaha perikanan telah dilaksanakan secara tertata mulai dari pengolahan hasil, pemanfaatan limbah industry hingga kepada pemasaran hasilnya. 
  9. Sulawesi Selatan memiliki potensi ikan air tawar yang cukup besar. Hampir seluruh wilayah di Sulawesi Selatan dapat dikembangkan usaha perikanan air tawar. Yang menjadi masalah utama adalah ketersediaan induk unggul dan benih unggul yang masih lemah. Sehingga diharapkan BBPBAT sebagai lembaga teknis untuk dapat lebih mengoptimalkan pembinaan di sentra-sentra perikanan air tawar di Sulawesi Selatan.

------------------------------------------- good luck



Tidak ada komentar:

Posting Komentar