Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan
sebagai daerah pusat pengembangan perikanan, khususnya pada 4 jenis
komoditi perikanan, seperti, udang, ikan cakalang, bandeng dan rumput
laut. Daerah Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang
memiliki potensi perikanan yang cukup besar, hanya saja hingga kini
pengembangannya belum dilakukan secara maksimal. Hal ini dikatakan oleh
Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel,
Sulkaf Latif, Senin, 18 Juni 2012 di Makassar.
Utamanya pada sektor hulunya atau pengolahannya, selama ini sejumlah komoditi masih dipasarkan dalam bentuk bahan baku, baik udang, rumput laut, cakalang maupun bandeng. Penetapan Sulsel sebagai pusat pengembangan 4 komoditi perikanan mulai berjalan tahun 2012 ini. Untuk tahap awal, industri pengolahan rumput laut akan dibangun di Kabupaten Takalar dan Jeneponto. Tahun 2013 mendatang industri yang akan dibangun adalah pengolahan udang, bandeng, dan cakalang. Untuk pengembangan 4 komoditi perikanan tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp400 miliar.
Utamanya pada sektor hulunya atau pengolahannya, selama ini sejumlah komoditi masih dipasarkan dalam bentuk bahan baku, baik udang, rumput laut, cakalang maupun bandeng. Penetapan Sulsel sebagai pusat pengembangan 4 komoditi perikanan mulai berjalan tahun 2012 ini. Untuk tahap awal, industri pengolahan rumput laut akan dibangun di Kabupaten Takalar dan Jeneponto. Tahun 2013 mendatang industri yang akan dibangun adalah pengolahan udang, bandeng, dan cakalang. Untuk pengembangan 4 komoditi perikanan tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp400 miliar.
Selain
pembangunan industri pengolahan, pengembangan 4 komoditi perikanan
tersebut juga dilakukan di sektor hilirnya atau pada budidaya. Tahun
depan Kementerian Kelautan dan Perikanan berjanji akan mengalokasikan
anggaran hingga Rp34 miliar. Sebanyak Rp20 miliar diantaranya untuk
perbaikan saluran irigasi tambak, sisanya merupakan bantuan langsung
kepada masyarakat melalui program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan.
Pasar
komoditi perikanan Sulsel sudah cukup besar, khususnya di negara-negara
Asia dan Uni Eropa. Namun, belum didukung perbaikan sistem budidaya
lantaran keterbatasan anggaran. Misalnya, pengembangan udang di 19
kabupaten/kota kurang maksimal disebabkan saluran irigasi banyak yang
rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar