Selasa, 10 Juni 2014

HARAPAN PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


Pada pelaksanaan PENAS XIV di Malang, beberapa informasi diperoleh terkait dengan penyelenggaraan penyuluhan perikanan. mulai dari materi-materi penyuluhan melalui leaflet teknis yang direkomedasikan Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga pada informasi kebijakan-kebijakan yang akan diambil sebagai langkah konkrit untuk menjadikan pelaksanaan penyuluhan perikanan ke arah yang lebih baik. salah satu informasi penting sekaligus Harapan KKP yang dilontarkan oleh Pusat Penyuluhan KP (di sampaikan oleh Bapak Untung Prasetyono, A.Pi.MM-Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan) adalah sebagai berikut :
  1. Penyuluh Perikanan tidak "Melek" Teknnologi Informasi.  dapat diartikan bahwa seorang penyuluh mutlak memiliki keahlian dalam memanfaatkan teknologi informasi, mengingat banyaknya informasi terkait pengembagan usaha perikanan yang tersedia dalam media informasi melalui fasilitas internet. informasi dimaksud dapat berupa informasi pasar, informasi teknis usaha, informasi permodalan, informasi penyedia sarana prasarana hingga pada informasi kemitraan usaha.
  2. Penyuluh Perikanan mempunyai "Jati Diri" sesuai dengan Tupoksinya (ada Keteladanan Penyuluh yang patut di contoh oleh Pelaku Utama). seorang penyuluh harus memiliki keahlian yang mumpuni, sikap perilaku yang menjadi teladan.
  3. Penyuluh Perikanan harus tanggap dengan perubahan situasi dan dapat menyesuaikan dengan program-progran kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. seorang penyuluh harus mampu menjadikan dirnya sebagai sumber informasi, memahami masalah-masalah yang terjadi sekaligus memberikan solusi, namun satu hal yang perlu dipahami bahwa penyuluh adalah seorang mitra bagi pelaku utama dalam menjalankan usahanya.
harapan KKP seperti yang disebutkan, mengingatkan kita bahwa betapa pentingnya fungsi penyuluh dalam membimbing/mendampingi pelaku utama dalam berusaha, sehingga seorang penyuluh harus memiliki karakter-karakter khusus, kemmpuan khusus, mampu mengembangkan diri, dan menjadi mitra pelaku utama.